Sex Pistols
—
Sabtu, 03 Maret 2018
—
Add Comment
—
Info Musik
Sex Pistols adalah band yang paling radikal dari dekade
1970an. Mereka merupakan ikon punk yang dikenal luas. Citra, musik dan lirik
mereka yang vulgar namun penuh dengan humor meninggalkan kesan yang dalam ke
masyarakat melalui karir yang singkat.
Nama Sex Pistols mulai mencuat setelah ditangani oleh
Malcolm McLaren dibawah pengarahannya band yang memainkan simple musik berbasis chord seperti The New York Dolls dan
The Ramones. McLaren memberikan Steve Jones gitar Les Paul yang pernah dipakai
Sylvain Sylvain dari The New York Dolls dan Richard Hell dari Television mulai
menggemparkan jagad Inggris.
Perjalanan karier Sex Pistol cukup panjang karena dimulai
dengan rute estafet dari kampus ke kampus serta Klub dan Pub. Sex Pistols
memainkan aksi pertamanya di St. Martin’s School of Art di London pada Nopember
1975 dan melanjutkan pertunjukan-pertunjukan di kampus dan sekolah seni selama
1975 dan 1976. Setelah itu, mereka mulai bermain di klub dan pub seperti 100
Club dan The Nashville.
Pada September 1976, mereka tampil dalam konser pertama
diluar Inggris dalam acara pembukaan klub De Chalet Du Lac di Paris. Setelah
itu, band menjalankan tur pertama Inggris dari September hingga Oktober,
termasuk pertunjukan di penjara Chelmsford. Saat itu, Sex Pistols mulai menarik
perhatian EMI.
Setelah mengambil bagian dari festival punk pertama di
London di 100 Club, Oxford Street, Sex Pistols menandatangani kontrak dengan
EMI. Single pertama mereka, "Anarchy in the UK", dirilis 26 Nopember
1976 dan langsung menjadi sebuah simbol kemarahan yang penuh dengan
energi. Karena adanya perselisihan
didalam grup Matlock mengundurkan itu diri apada tahun 1976 dan posisi Matlock
diisi Sid Vicious, teman Johnny Rotten dari The Flowers of Romance dan seorang
penggemar besar Sex Pistols. Meskipun sangat terbatas kemampuan musikalnya, Sid
Vicous direkruit McLaren karena memiliki penampilan dan attitude punk yang
kental.
Menurut biografi Sex Pistols England's Dreaming yang ditulis
Jon Savage, amplifier Vicious selalu dimatikan sewaktu live dan sewaktu rekaman,
bagian bass kebanyakan dimainkan Steve Jones atau Glen Matlock, yang kembali
menjadi musisi sessi. Sid Vicious pertama kali tampil dengan Sex Pistols pada 3
April 1977 di Screen on the Green, London.
Setelah bergonta ganti promotor rekaman yang ketakutan
dengan lirik lirik musiknya akhirnya pada tanggal 12 Mei, Sex Pistols
menandatangani kontrak dengan Virgin Records dengan perjanjian pengontrolan
artistik total oleh Virgin. Sex Pistols segera merilis single kedua mereka
yaitu God Save the Queen sebuah lagu yang dianggap menyerang keluarga kerajaan
Inggris dengan frontal.
God Save the Queen langsung mengguncang Britania Raya dengan
berbagai perspektif sudut pandang. Pro kontra bahkan teror akan mengisi
perjalanan single ini. Pihak BBC Ingris
langsung memblokir lagu ini. Namun daya magnetis tetap meroket walupun harus
dicekal dan diserang oleh berbagai pihak yang menganggap lagu itu tidak pantas
untuk di terbitkan.
Single tersebut meroket ke posisi no 2 di beberapa chart
Inggris, meskipun ada chart yang mengosongkan posisi kedua mereka. Banyak pihak
yang percaya dan menunjukan bukti bahwa single tersebut sebenarnya mencapai
posisi no 1 hanya diatur sedemikian rupa untuk menghindari pandangan negatif
terhadap keluarga monarki.
Single-single Sex Pistols kemudian dikumpul dan dijadikan
album pertama, Never Mind the Bollocks Here's the Sex Pistols, yang dirilis 28
Oktober 1977. Sampul album yang mengandung kata bollock menimbulkan masalah
lagi. Satu toko di Nottingham dituntut karena memajangkan album tersebut di
kaca, sampai akhirnya profesor bahasa dari University of Nottingham diundang
untuk membuktikan kata bollock dalam judul album hanya dalam konteks omong
kosong bukan slang untuk buah zakar pria.
Pertunjukan terakhir Sex Pistols di Inggris diadakan di
Ivanhoe's, Huddersfield pada hari Natal 1977 untuk kepentingan anggota pemadam
kebakaran yang sedang melakukan aksi mogok kerja. Rencana tur ke Amerika yang
dimulai dengan penampilan di Saturday Night Live tidak dapat direalisasikan
karena belum mendapatkan paspor, akibat pelanggaran hukum anggota Sex Pistols.
Elvis Costello berangkat ke Amerika menggantikan mereka.
Awal 1978, Sex Pistol mengadakan Tour ke AS tetapi Tour ini
gatot alias gagal total karena manajemen dan persiapan yang kacau. Berbagai
insiden buruk terjadi mulai dari dipukulinya Sid Vicious oleh para
bodyguardnya, Johnny Rotten yang jatuh sakit dan buruknya sound system yang dan
audiens yang hostil. Tour As adalah Tour terakhir dari Sex Pistol.
Pada akhir show di Winterland, San Francisco Rotten
mengumumkan pembubaran Sex Pistols. McLaren, Paul Cook dan Steve Jones
berangkat berlibur ke Brasil dan Sid Vicious berangkat ke New York,
meninggalkan Rotten sendirian di Amerika tanpa tiket pesawat. Akhirnya Warner
Brothers membayar tiket Rotten ke London dan mengontrak dia sebagai artis solo.
Setelah Sex Pistols bubar, Johnny Rotten kembali menggunakan
nama aslinya John Lydon dan membentuk Public Image Ltd (PIL). PIL dikontrak
Virgin untuk Inggris dan Warner Brothers untuk Amerika. Sid Vicious menetap di
New York menjadi artis solo dan merekam sebuah album. Dia ditahan Oktober 1978
atas tuduhan membunuh pacarnya Nancy Spungen di New York City dan meninggal
pada Pebruari 1979 dari overdosis heroin sebelum kasusnya disidangkan. Steve
Jones dan Paul Cook membentuk The Professionals dengan sound yang mirip dengan
rekaman Pistols paska Rotten, namun band baru ini disfungsi setelah kecelakaan
mobil yang melukai beberapa anggota band.
Pada tahun 2005, Sex Pistols dinobatkan ke Rock and Roll
Hall of Fame. Dalam upacara yang diimpikan banyak artis rock, Sex Pistols
menunjukan sifat punk mereka yang tulen dengan menolak hadir dan bahkan
mengirimkan fax yang menghujat kekomersilan institusi tersebut. Akan tetapi,
pihak penitia Hall of Fame tidak tersinggung dan dengan senyum membacakan fax
mereka diatas panggung dan memuji attitude punk mereka.
0 Response to "Sex Pistols"