Infoku..Infomu..Info Kita..

Sex Pistols


Sex Pistols adalah band yang paling radikal dari dekade 1970an. Mereka merupakan ikon punk yang dikenal luas. Citra, musik dan lirik mereka yang vulgar namun penuh dengan humor meninggalkan kesan yang dalam ke masyarakat melalui karir yang singkat.

Nama Sex Pistols mulai mencuat setelah ditangani oleh Malcolm McLaren dibawah pengarahannya band yang memainkan simple musik  berbasis chord seperti The New York Dolls dan The Ramones. McLaren memberikan Steve Jones gitar Les Paul yang pernah dipakai Sylvain Sylvain dari The New York Dolls dan Richard Hell dari Television mulai menggemparkan jagad Inggris.

Perjalanan karier Sex Pistol cukup panjang karena dimulai dengan rute estafet dari kampus ke kampus serta Klub dan Pub. Sex Pistols memainkan aksi pertamanya di St. Martin’s School of Art di London pada Nopember 1975 dan melanjutkan pertunjukan-pertunjukan di kampus dan sekolah seni selama 1975 dan 1976. Setelah itu, mereka mulai bermain di klub dan pub seperti 100 Club dan The Nashville. 

Pada September 1976, mereka tampil dalam konser pertama diluar Inggris dalam acara pembukaan klub De Chalet Du Lac di Paris. Setelah itu, band menjalankan tur pertama Inggris dari September hingga Oktober, termasuk pertunjukan di penjara Chelmsford. Saat itu, Sex Pistols mulai menarik perhatian EMI.

Setelah mengambil bagian dari festival punk pertama di London di 100 Club, Oxford Street, Sex Pistols menandatangani kontrak dengan EMI. Single pertama mereka, "Anarchy in the UK", dirilis 26 Nopember 1976 dan langsung menjadi sebuah simbol kemarahan yang penuh dengan energi.  Karena adanya perselisihan didalam grup Matlock mengundurkan itu diri apada tahun 1976 dan posisi Matlock diisi Sid Vicious, teman Johnny Rotten dari The Flowers of Romance dan seorang penggemar besar Sex Pistols. Meskipun sangat terbatas kemampuan musikalnya, Sid Vicous direkruit McLaren karena memiliki penampilan dan attitude punk yang kental.

Menurut biografi Sex Pistols England's Dreaming yang ditulis Jon Savage, amplifier Vicious selalu dimatikan sewaktu live dan sewaktu rekaman, bagian bass kebanyakan dimainkan Steve Jones atau Glen Matlock, yang kembali menjadi musisi sessi. Sid Vicious pertama kali tampil dengan Sex Pistols pada 3 April 1977 di Screen on the Green, London.

Setelah bergonta ganti promotor rekaman yang ketakutan dengan lirik lirik musiknya akhirnya pada tanggal 12 Mei, Sex Pistols menandatangani kontrak dengan Virgin Records dengan perjanjian pengontrolan artistik total oleh Virgin. Sex Pistols segera merilis single kedua mereka yaitu God Save the Queen sebuah lagu yang dianggap menyerang keluarga kerajaan Inggris dengan frontal.

God Save the Queen langsung mengguncang Britania Raya dengan berbagai perspektif sudut pandang. Pro kontra bahkan teror akan mengisi perjalanan single ini.  Pihak BBC Ingris langsung memblokir lagu ini. Namun daya magnetis tetap meroket walupun harus dicekal dan diserang oleh berbagai pihak yang menganggap lagu itu tidak pantas untuk di terbitkan.

Single tersebut meroket ke posisi no 2 di beberapa chart Inggris, meskipun ada chart yang mengosongkan posisi kedua mereka. Banyak pihak yang percaya dan menunjukan bukti bahwa single tersebut sebenarnya mencapai posisi no 1 hanya diatur sedemikian rupa untuk menghindari pandangan negatif terhadap keluarga monarki.

Single-single Sex Pistols kemudian dikumpul dan dijadikan album pertama, Never Mind the Bollocks Here's the Sex Pistols, yang dirilis 28 Oktober 1977. Sampul album yang mengandung kata bollock menimbulkan masalah lagi. Satu toko di Nottingham dituntut karena memajangkan album tersebut di kaca, sampai akhirnya profesor bahasa dari University of Nottingham diundang untuk membuktikan kata bollock dalam judul album hanya dalam konteks omong kosong bukan slang untuk buah zakar pria.

Pertunjukan terakhir Sex Pistols di Inggris diadakan di Ivanhoe's, Huddersfield pada hari Natal 1977 untuk kepentingan anggota pemadam kebakaran yang sedang melakukan aksi mogok kerja. Rencana tur ke Amerika yang dimulai dengan penampilan di Saturday Night Live tidak dapat direalisasikan karena belum mendapatkan paspor, akibat pelanggaran hukum anggota Sex Pistols. Elvis Costello berangkat ke Amerika menggantikan mereka.

Awal 1978, Sex Pistol mengadakan Tour ke AS tetapi Tour ini gatot alias gagal total karena manajemen dan persiapan yang kacau. Berbagai insiden buruk terjadi mulai dari dipukulinya Sid Vicious oleh para bodyguardnya, Johnny Rotten yang jatuh sakit dan buruknya sound system yang dan audiens yang hostil. Tour As adalah Tour terakhir dari Sex Pistol.

Pada akhir show di Winterland, San Francisco Rotten mengumumkan pembubaran Sex Pistols. McLaren, Paul Cook dan Steve Jones berangkat berlibur ke Brasil dan Sid Vicious berangkat ke New York, meninggalkan Rotten sendirian di Amerika tanpa tiket pesawat. Akhirnya Warner Brothers membayar tiket Rotten ke London dan mengontrak dia sebagai artis solo.

Setelah Sex Pistols bubar, Johnny Rotten kembali menggunakan nama aslinya John Lydon dan membentuk Public Image Ltd (PIL). PIL dikontrak Virgin untuk Inggris dan Warner Brothers untuk Amerika. Sid Vicious menetap di New York menjadi artis solo dan merekam sebuah album. Dia ditahan Oktober 1978 atas tuduhan membunuh pacarnya Nancy Spungen di New York City dan meninggal pada Pebruari 1979 dari overdosis heroin sebelum kasusnya disidangkan. Steve Jones dan Paul Cook membentuk The Professionals dengan sound yang mirip dengan rekaman Pistols paska Rotten, namun band baru ini disfungsi setelah kecelakaan mobil yang melukai beberapa anggota band.

Pada tahun 2005, Sex Pistols dinobatkan ke Rock and Roll Hall of Fame. Dalam upacara yang diimpikan banyak artis rock, Sex Pistols menunjukan sifat punk mereka yang tulen dengan menolak hadir dan bahkan mengirimkan fax yang menghujat kekomersilan institusi tersebut. Akan tetapi, pihak penitia Hall of Fame tidak tersinggung dan dengan senyum membacakan fax mereka diatas panggung dan memuji attitude punk mereka.

0 Response to "Sex Pistols"