Iwan Fals
—
Sabtu, 03 Maret 2018
—
Add Comment
—
Tokoh
Iwan Fals sebuah nama yang tak asing bagi hampir seluruh
rakyat Indonesia tetapi tak jarang banyak yang bertanya tentang Virgiawan
Listanto. Yaa The legend yang terlahir dengan nama Virgiawan Listanto adalah
seorang Penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang kemudian
didaulat menjadi salah seorang Hero
versi majalah Time Asia.
Lewat lagu-lagunya yang menggelitik banyak pihak bahkan tak
jarang membuat gerah para penguasa Orba telah melahirkan banyak kisah heroisk
didalam perjalanan hidupnya. karya-karyanya seperti representasi nyata
kehidupan soial politik bangsa Indonesia dari masa ke masa. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti
Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang
Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau
kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu
yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya
sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Alumnus STP (Sekolah Tinggi Publisistik). sekarang IISIP (
Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik ) adalah seorang musisi cerdas dan seorang
sensei yang tangguh didalam olah raga karateka. Kharisma Iwan mulai melejit
setelah lagu Umar Bakri berkumandang disalah satu stasiun Televisi nasional.
lagu fenomenal tersebut telah membuat banyak perubahan bagi nasip para guru.
Oemar bakri hanyalah awal dari cadas-cadas yang akan di telurkan Iwan fals dikemudian hari.
Orde Baru adalah rezim yang telah menjadikan karya karya
iwan menjadi pedang tajam bagi eksistensinya. Iwan yang berani dan cerdas kerap
menjadikan karya karyanya sebagai simbol perlawanan rakyat untuk kediktatoran
penguasa Orba pada saat itu. Banyak
jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah.
Lirik-lirik lagunya yang pedas dan frontal kerap dicap sebagai pemicu kerusuhan
oleh aparat keamanan.
Keluar masuk penjara, teror dan intimidasi yang mengiringi
kariernya membuatnya semakin kokoh menjadi tonggak perlawanan bagi masyarakat
akar rumput terhadap kekuasaan Orde baru yang terus mengeras bagai batu
ditengah gemuruhnya perubahan dunia. Orba mulai menjadikan iwan sebagai ancaman
serius hingga Iwan harus berulang kali berurusan dengan pihak keamanan. Album
1910 adalah satu satu bukti dari refresifnya orde baru terhadap karya karya
fenomenal Iwan fals.
Pada tahun 1989 Iwan Fals bergabung dengan kelompok Swami
dan merilis album bertajuk Swami pada 1989. Bersama Swami nama Iwan Fals
meroket menembus cakrawala. Hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal
menjadi puncak pemberontakan yang paling frontal dari kalangan musisi pada saat
itu. Bukan rahasia lagi jika di jaman Orba jika ada pihak pihak yang berani
menyindir The Smiling General didalam pemerintahannya maka dia akan lenyap tak
berbekas. Hal ini memang sangat menakutkan tetapi tidak bagi Iwan yang memang
telah memantapkan hatinya untuk melakukan perlawanan bagi ketidak adilan di
Nusantara.
Dari swami sang legenda berlabuh lagi diKantata Takwa pada
tahun 1990, grup yang dibiayai dan didukung penuh oleh miliarder Setiawan Djodi
menjadikan Konser-konser Kantata Takwa pada saat itu bahkan sampai sekarang
dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah
musik Indonesia. Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album
(SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata
Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun
bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan
personel SWAMI.
Iwan fals tetap bersahaja walaupun dianggap sebagian orang
sebagai simbol perlawan Orde Baru yang paling berpengaruh. Kini setelah
bergulirnya era reformasi Bang Iwan tetap konsisten dengan sikapnya sebagai
pengamat sosial yang kritsis didalam sistem pemerintahan negara. karya karyanya
yang humanis dan kritis tetap meramaikan balantika musik Nusantara. Iwan Fals
telah menjadi legenda dan tetap akan melegenda didalam sejarah musik Indonesia.
0 Response to "Iwan Fals"