Pena Kebijaksanaan
—
Jumat, 09 Maret 2018
—
Add Comment
—
Kata Mutiara
Cara pandang adalah tempat dimana kita berdiri dalam melihat
sebuah objek pandang. Melihat dari jauh atau dekat akan menimbulkan perbedaan
objek pandang belum lagi dari sisi kiri, kanan, atas, bawah, luar, dalam, depan
dan belakang semua akan menimbulkan perbedaan sudut pandang. Bijaksanalah sebab
tak semua sudut pandang dapat kita lihat, kita pahami dan kita mengerti. (
berbeda beda tetapi satu jua, itulah INDONESIA )
Hidup adalah warna warni pilihan. Warna yang terpilih
sebagai jalan hidup adalah refleksi dari kenyataan hidup yang kita jalani
dengan konsekuensinya.
Kebenaran itu berada didalam lingkaran yang Haq sementara
pembenaran adalah sudut pandang yang saling menolak kebenaran antara satu
dengan lainnya.
Mereka yang tega menyakiti keindahan tak ubahnya limbah
beracun yang membanjiri sungai sungai dengan seyuman." kadang keindahan
tak hadir didalam hati kecuali sebatas pandangan, senyuman dan kebahagian
sementara tanggung jawab atas kedatangan terlupakan begitu saja bersama sampah
yang berserakan. ( pelangi nokhtah hitam )
Saat keindahan tak menampakan wujudnya dalam pandangan, mungkin
alam sedang murung dan mengajak kita untuk merenung mengapa banyak diantara
kita yang tak memahami keindahan didalam keindahan. Datang menikmati panorama
pergi meninggalkan problema. (cermin )
Kadang kita terhanyut dalam pikiran dimana hasil terpikir
tetapi melupakan prosesnya. Hasil adalah buah dari proses semakin tekun dan
matang kita menjalaninya semakin nyata kita menuai hasilnya, baik atau buruk
tergantung prosesnya.
Jangan berpikir terlalu keras tentang masa lalu karena itu
akan membuat kita takut akan masa depan. Berdamailah dengan keadaan karena hal
itulah yang akan membuat kita hidup dalam kenyataan.
Anak anak adalah cermin yg memantulkan bayangan orang
tuanya. Jika bayangan itu suram jangan pukul cerminnya tapi rubahlah sumber
bayangannya karena sumber yang jelas akan memberikan dampak yang baik dan jelas
pada bayangan. ( Cermin ).
Jangan sampai koneksi bathin antara ciptaan &
penciptanya terputus karena tidak adanya sinyal keimanan didalam hati ciptaan
akibat gangguan gangguan hidup dalam pikiran.
Banyak yang berkata...Lebih baik diam membumi tetapi tak
pernah menyadari bahwa bumi itu bulat melingkari dirinya sendiri.
Diriku adalah istanaku dimana hati bertahta sebagai raja,
pikiran sebagai mahkota dan perbuatan sebagai abdi-Nya. Ratuku adalah amal dan
rakyatku adalah Panca indera. Singgasanaku dunia, kerajaan fana yang tak
memiliki kuasa atas kekuasaan-Nya. Bala tentaraku asa. Diriku adalah Istanaku.
Istana kaca yang cerminkan derita atau bahagia didalam kekalan. ( Potret Diri
)
0 Response to "Pena Kebijaksanaan"