Dia Datang
—
Minggu, 04 Maret 2018
—
Add Comment
—
Syair
Dia datang padaku.
Setiap malam dikala hening terbebas dari ramai gelisah.
Dendangkan irama firdaus dalam gema rembulan.
Bintang-bintang bersujud takzim dan berdzikir bersamaku.
Sungguh..
Sepasang mata pucatku berkilauan.
Dikeremangan, gamang menatap bintang.
Gemetar air mata dari pelupuk jiwa yang gelap..
Cahaya sempurna.
Jangan tinggallkan ku sendiri di hening malam.
semua indah karena-Mu
Lepaslah curahan rahmat-Mu.
Terbebas dari perangkap dan ancaman kematian panjang.
Sebab musuhku tak pernah berhenti memburuku.
Ia sangat dekat bahkan tekadang lebih hebat dari gema
takbir-Mu
Gaung suara nafsuku.
Rasa waswas dan kering dalam mata air-Mu,.
Hadirkan nafsu yang memburu tergesa-gesa.
hidup yang fana menjadi abadi dalam kobaran.
Dia datang padaku.
Dalam hening tunggang-langgang berlarian.
Aku ku musnah.
Engkau sangat tenang dan wibawa.
Malam tafakur hantarkan bahagia.
Setelah air mata menemukan mata air-Nya.
Menuju samudra membelah jutaan bukit kangkuhan mahluk.
celah-celah pegunungan hati.
Simpan bayangan hitam dalam hiruk pikuk.
luruh bersama terang dari rembulan menjadi mentari.
Tiada henti walau silih berganti.
Tiada terganti walau semuanya telah mati.
0 Response to "Dia Datang "