Ibnu Al Arabi
—
Sabtu, 03 Maret 2018
—
Add Comment
—
Tokoh
Banyak syair Ibnu Arabi yang menjebak pembaca awam pada
pemahaman yang salah dan akhirnya akan menghujatnya. Padahal jika ditelisik
lebih dalam dengan pemahaman cinta sejati kita akan menemukan arti dari setiap
makna yang tertulis didalam kesadaran laku lampah dan ungkapan cinta kita
didalam perjalanan hidup sehari hari.
Gimana sih bentuk syairnya ? yuk mari kita baca beberapa
diantaranya yang terkenal.
Aduhai, Dia yang melihatku dan aku tidak melihat-Nya Betapa
sering aku melihat-Nya Dan Dia tidak melihatku’
Mendengar syair ini mereka marah. Kata mereka :
“Bagaimana Tuhan tidak melihat dia. Ibnu Arabi segera
menjelaskannya dengan manis:
Aduhai Dia yang melihatku pendosa
Tetapi aku tidak melihat-Nya marah
Betapa sering aku melihat-Nya pemurah
Meski Dia tidak melihat aku minta ampun.
Atau syair yang
diungkapkannya pada kesempatan yang lain :
Dia memujiku, aku memuji-Nya Dia mengabdi padaku, aku
mengabdi padanya.
Mereka juga marah. Bagaimana mungkin Tuhan menyembah dia.
Ibnu Arabi segera menerangkan. Arti “Dia memujiku” adalah Dia senang karena aku
taat pada-Nya, dan arti “Dia mengabdi padaku” adalah Dia mengabulkan doaku.
Para sufi besar selalu mengemukakan hadits Qudsi yang sangat
terkenal, tentang alasan Tuhan menciptakan manusia dan alam semesta. “Kuntu
Kanzan Makhfiyyan fa Ahbabtu an ‘Uraf, fa Khalaqtu al Khalq, Fa bihi ‘Arafuni”
(Aku adalah Simpanan berharga yang tersembunyi. Aku ingin sekali dikenal. Lalu
Aku ciptakan makhluk. Maka dengan itu mereka mengenalku”. Jadi Tuhan
menciptakan alam semesta karena dia Mencintai-Nya dan
Dia ingin dicinta. Dan Cintalah yang menyatukan segala yang
terserak.
Terkadang sangat sulit memahami kata kata para sufi jika
kita tidak menundukan hati kita pada kekuatan makna dari tulisan itu sendiri,
sering kali kita terjebak didalam penafsiran singkat tanpa mampu menyelami
makna luas yang tersimpan dibalik kata kata yang sarat kontoversi dibalik
kesejatian diri sang penulis. Ibarat Pelaut mereka tidak akan pernah menjadi
pelaut jika tak pernah mengarungi luasnya samudra biru didalam hidupan
0 Response to "Ibnu Al Arabi"